Minggu, 14 Desember 2008

Foto-foto edisi 3








Shalom

Puji syukur kepada Tuhan yang telah memberikan inspirasi dan tuntunan kepada kami sehingga kami dimampukan menghadirkan kembali buletin Karunia edisi 3/Desember 2008 ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pembaca Karunia atas saran dan kri-tiknya, terkhusus untuk satu-satunya surat yang masuk ke meja redaksi yang kami terima dari si Kincat, kami mohon maaf untuk edisi kali ini kami belum bisa menanggapi maupun menjawabnya, akan kami usahakan secepatnya.
Tema edisi kali ini adalah “NATAL”. Memang sangat simpel, tetapi kami yakin bisa memunculkan berbagai pemikiran dan perenungan untuk kita. Terlebih karena Natal identik dengan pesta dan makan-makan sehingga menghilangkan makna Natal yang sebenarnya, pun perjuangan dua sejoli Maria dan Yusuf yang sering terlupakan.
Segenap redaksi berharap edisi ini membawa pembaca pada perenungan Natal yang sebenarnya. Selamat hari Natal, Tuhan Yesus memberkati. (Haryono).

Bayi di Palungan

Bacaan: (Lukas 2:7)
Adalah suatu kewajaran jika sepasang manusia, laki-laki dan perempuan yang sudah resmi berkeluarga kemudian menantikan hadirnya seorang anak. Dan bila tanda-tanda kehamilan itu sudah muncul maka mereka akan sangat menjaganya sampai saat kelahiran itu bisa berjalan dengan selamat. Berbagai peristiwa akan mengiringi proses kelahiran. Dan itu biasanya akan disematkan pada nama sang jabang bayi, misalnya nama yang diberikan sama dengan nama dokter atau bidan yang menolong persalinan, tempat kelahiran, gabungan nama kedua orang tuanya, dll. Kemudian bagaimana dengan kelahiran Yesus?
Bayi itu ada di palungan. Bayi itu nantinya akan menjadi sosok “istimewa”. Kita selalu bertanya, mengapa Yesus harus mengalami itu? Yang terkesan adalah miskin fasilitas, penuh derita dan publikasi. Dunia tak akan pernah memahami itu. Tapi jika hati dan pikiran kita diurapi Roh Kudus kita akan mengerti bahwa Allah selalu mengajarkan pada kita hal-hal yang selalu tak terduga, menuntut kepasrahan manusia, iman yang sejati juga pelajaran yang utama yaitu kasih. Maka palungan dan bayi menjadi gambaran yang jelas dan utuh dari Allah bahwa kesederhanaan itu baik di hadapanNya.
Sederhana adalah kata kunci dalam kita menyambut bayi di palungan itu. Maka itu yang menjadi pijakan kita untuk merayakan natal. Tapi kita selalu dibenturkan dengan kewajaran di dunia ini. Pada umumnya kalau natal selalu ada baju baru, makanan yang berlimpah, hiasan gemerlap dan meriahnya. Tapi pernahkah kita merayakan natal hanya dengan hening seperti saat malam itu Maria melahirkan di kandang, tak ada yang mewah, baik pakaian apalagi makanan. Marilah kita mulai dengan natal yang sederhana, yang kesannya sepele, kecil dan tak menonjol tapi berkenan di hadapan Allah. Selamat Hari Natal dan Tahun Baru. Tuhan memberkati. (Asrie Lesningati)

GUNDAHNYA DUA HATI

Sekalipun tokoh Yusuf dan Maria ditempatkan sebagai tokoh yang cukup sentral dalam kisah Natal, namun siapa yang mencoba melakukan penghayatan terhadap gundahnya hati mereka (Yusuf dan Maria). Lho kenapa?? Sepasang kekasih tersebut harus menanggung sesuatu yang tak ringan atas ketaatannya pada Allah.
Coba bayangkan, alangkah sulitnya Maria untuk mempersiapkan kata-kata yang tepat bagi Yusuf-kekasihnya, bahwa dirinya hamil. Padahal mereka saling mengerti bahwa mereka belum melakukan hubungan suami-isteri. Tak mudah bagi seorang gadis (waktu itu) untuk membuka kondisi dirinya yang hamil sebelum nikah.
Saya pikir, Yusuf tak kurang gundah juga. Apa yang dipikirkan dan dirasakan seorang pemuda, jika gadis yang dikasihinya tiba-tiba hamil, padahal dengan kesadaran penuh Yusuf belum pernah berbuat kurangajar terhadap kekasihnya. Saya yakin, tentu ada kecewa, ada marah, dendam juga mungkin.
Sekalipun kegundahan hati sepasang kekasih itu pada akhirnya terjawab dan terselesaikan, namun kemampuan untuk mengelola kegundahan hati keduanya layak untuk diberikan pujian. Tak gampang bagi sepasang kekasih jaman ini untuk mengkomunikasikan segala permasalahan yang mereka hadapi sehebat Maria dan Yusuf.
Dalam “bahasa yang rohani” kunci keberhasilan mereka berdua untuk mengatasi kegundahan hati adalah berserah kepada Tuhan, dan mau taat. Jadi Natal juga kesempatan bagi kita untuk membebaskan segala kehundahan hati seperti Maria dan Yusuf. (Sri Sutardi)

Rekaman Peristiwa

KELAHIRAN
Telah lahir Jiwanta Javas Prabakti, anak dari Bp. Supriyanto dan Ibu Yatni (pep. Bulukerto) pada hari Senin, 10 November 2008. 

KEMATIAN
Telah berpulang ke rumah Bapa:
Mbah Sikem (pep. Randusari) pada hari Senin, 3 November 2008.
Mbah Warni (pep. Purwantoro) pada hari Minggu, 16 November 2008.
Mbah Irotani (pep. Golo) pada hari Kamis, 4 Desember 2008.
Redaksi turut berduka cita.

TUNANGAN
Dengan penuh sukacita, telah dan akan melangsungkan pertunangan :
Sugeng Riyanto (pep. Bulukerto) dan Larni (pep. Golo) pada hari Selasa, 21 Oktober 2008.
Andreas Endriyanto (pep. Bulukerto) dan Mujiati (pep. Randusari) pada hari Sabtu, 27 Desember 2008.
Selamat berbahagia.

PERNIKAHAN
Telah dipersatukan oleh Tuhan dalam pernikahan:
Rohan Suharlan dan Tyas Sukmaningrum (pep. Purwantoro) pada hari Sabtu, 18 Oktober 2008 di pep. Purwantoro.
Lina Susanti dan Suprapto (pep. Bulukerto) pada hari Kamis, 4 Desember 2008 di pep. Bulukerto.
Sri Sayekti (pep. Bulukerto) dan Wiyadi (pep. Gondopolo) pada hari Sabtu, 20 Desember 2008 di pep. Bulukerto.
Yudyaningsih dan Kristiawan Teguh Wibowo (pep. Purwantoro) pada hari Minggu, 21 Desember 2008 di pep. Purwantoro.

BABTIS DEWASA
Telah dilayankan babtis dewasa atas diri Rohan Suharlan dan Tyas Sukmaningrum (pep. Purwantoro) pada hari Minggu, 30 November 2008 di pep. Purwantoro.

PENEGUHAN MAJELIS

Telah diteguhkan Bp. Sularto sebagai majelis pengganti diaken Bp. Joko Kiswanto pada hari Minggu, 14 Desember 2008 di pep. Bulukerto.

KOMPA
Kompa mengadakan PA di pep. Golo, pada hari Minggu, 30 November 2008. Bentuk acara adalah outbound. 

TB KIRANA
Kabar gembira! Taman Bacaan Kirana membuka 2 pos baca lagi, yaitu di pep. Randusari dan pep. Golo yang akan diresmikan pada bulan Januari 2009. Ayo budidayakan membaca. 

KWD

Kegiatan pra natal KWD GKJ Purwantoro , berupa lomba yaitu menyusun huruf dan balon perintah pada hari Minggu 16 Nopember 2008 di pepantan Randusari. Hasil lomba sbb. :

Juara lomba balon perintah:
Pep. Golo
Pep. Kismantoro
Pep. Bulukerto
pep. Gondopolo
Pep. Randusari

Juara lomba menyusun huruf:
Pep. Bulukerto
Pep. Gondopolo
Pep. Kismantoro
Pep. Golo
Pep. Purwantoro
Pep. Randusari

SUSUNAN PENGURUS KWD

SUSUNAN PENGURUS KWD 
GKJ PURWANTORO
2009/2010

Ketua I : Asrie Lesningati
Ketua II : Titik Ismulyanti
Sekretaris : Sarwini Endriyanto
Bendahara : Listyogiri
Sie Acara : Sri Sutardi
  Babar Sugiyanto
Sie Arisan : Minuk AR
  Hartiningsih
Koordinator
Pep. Purwantoro : Dwiyatno
Pep. Kismantoro : Suwarsi
Pep. Bulukerto : Sugiyatni
Pep. Golo : Suklisni
Pep. Gondopolo : Yayuk
Pep. Randusari : Sukatmo

JADWAL ACARA NATAL

Berikut ini jadwal acara Natal di GKJ Purwantoro:
NATAL KOMISI
Anak : Minggu, 14 Des 2008 jam 10.00 WIB di pep. Bulukerto
KWD : Minggu, 21 Des 2008 jam 11.00 WIB di pep. Golo
KOMPA : Minggu, 28 Des 2008 jam 17.00 WIB di pep. Kismantoro

NATAL PEPANTHAN
Purwantoro : Kamis, 25 Des 2008
Bulukerto : Senin, 29 Des 2008 jam 10.00 WIB
Randusari : Sabtu, 27 Des 2008 jam 09.00 WIB
Golo : Minggu, 21 Des 2008 jam 11.00 WIB (bersama Natal KWD)
Gondopolo : Minggu, 28 Des 2008 jam 11.00 WIB
Kismantoro : Rabu, 24 Desember 2008 di Sendangsono.

Doa yang Dijawab

Aku minta kepada Allah agar aku bisa berprestasi, aku malah diberi kelemahan agar aku bisa belajar taat dan rendah hati.
Aku minta kesehatan agar bisa melakukan perbuatan-perbuatan besar, aku malah diberi cacat agar aku bisa melakukan hal-hal yang lebih baik.
Aku minta kekayaan agar aku bisa bahagia, aku malah diberi kemiskinan agar aku bisa bijaksana.
Aku minta kekuasaan agar aku dipuji orang, aku malah diberi kelemahan agar aku merasa butuh Allah.
Aku minta segala hal agar aku bisa menikmati kehidupan, aku malah diberi kehidupan agar aku bisa menikmati segalanya.

Aku tidak minta apapun kecuali harapan.

Ternyata doa-doa yang tak terucap itu dijawab, aku di antara banyak manusia, sungguh sangat diberkati. (Spirit Girls, September 2008)

YESUS DAN SINTERKLAS

Ketika Natal tiba, Sinterklas adalah tokoh yang sangat dikagumi dan dicari-cari. Hebat mana sama Yesus? Kita buktikan yuk....
Sinterklas hanya datang setahun sekali, yaitu pada waktu Natal, sedangkan Yesus selalu ada setiap saat.
Sinterklas tinggal di kutub Utara, sedangkan Yesus ada di mana-mana.
Sinterklas mengendarai kereta salju, tapi Yesus berjalan di atas air.
Sinterklas masuk ke rumah tanpa diundang lewat cerobong asap, sedangkan Yesus berdiri di muka pintu dan mengetuk.
Sinterklas mengisi kaos kaki dengan hadiah, sedangkan Yesus menyediakan semua yang kita perlukan.
Anda harus antri untuk ketemu Sinterklas, sedangkan Yesus hanya sejauh doa.
Sinterklas mengijinkan Anda untuk duduk di pangkuannya, tapi Yesus membiarkan Anda rebah di lenganNya.
Sinterklas tak kenal Anda, sehingga selalu bertanya “Siapa namamu?” tapi Yesus mengenal kita sampai jumlah rambut di kepala kita pun Ia tahu.
Sinterklas hanya bisa berkata “Jangan menangis” sedangkan Yesus berkata “Serahkanlah kekuatiranmu padaKu”.
Sinterklas meletakkan hadiah di buah pohon Natal tapi Yesus mati di kayu salib sebagai hadiah Natal bagi kita.

Hai-Hai...

Dari : Ema
Buat : Mas Gusta
“Selamat ultah yang ke-12 pada 25 Desember 2008”

Dari : Yuli dan Ina
Buat : Mbak Lia, Fendi, Yudit, Gusta 
“Met ultah ya..kasih Yesus menyertaimu selalu. Jesus loves you all. Makan2nya jgn lupa ya…”

Dari : Slamet
Buat : tim redaksi Karunia
“Perdakris di Jakarta berterima kasih atas kiriman Karunianya. Tetap semangat dan terus berkarya dalam Yesus.” Dari : tim redaksi Karunia
Buat : Pdt. Yahya dan keluarga, Perdakris, dan semua jemaat GKJ Purwantoro di mana pun berada
“Selamat Hari Natal dan Tahun Baru, semoga kasih Tuhan memenuhi kita semua.”
 
Dari : Daus
Buat : Bapak, Ibu,
Mas Budi dan istri, Mas Doni, dan  seluruh keluarga, dan temen2 KOMPA
“Sugeng Natal”

Ralat

Redaksi Karunia mohon maaf atas kesalahan penulisan rekaman peritiwa pada edisi sebelumnya.

(1) Halaman sampul judul “Masa Muda” tertulis dua kali, padahal hanya ada satu puisi yang berjudul “Masa Muda”.
(2) Pada rubrik Renungan, lirik lagu kurang lengkap, lirik yang betul adalah “...dengan api yang tak kunjung padam...”

Kuis Edisi 3

Menurut Alkitab, siapakah yang pertama kali berdusta?

Kirim jawaban Anda melalui sms
ketik
ke 081 90 4730 279


Pemenang Kuis Edisi 2

PEMENANG
KUIS KARUNIA
EDISI II/OKTOBER 2008


Bayu—Randusari
Aldi—Bulukerto

Pemenang berhak mendapatkan pulsa sebesar
Rp. 10.000 (sesuai nomer yang digunakan).

Jawaban yang betul : Mbak Aris Purwantoro


Pecel Rp. 60.000??

Pada suatu sore, pak Bagyo merasa lapar tetapi di rumah tidak ada makanan sama sekali. Setelah berpikir beberapa saat, ia memutuskan untuk membeli pecel. Dengan semangat ‘45 dia berangkat naik motor dan tak lupa memakai helm. Belum sampai di warung pecel, di tengah jalan ternyata ada polisi yang sedang beroperasi. Pak Bagyo surat-suratnya sudah lengkap jadi dia santai saja. Tiba gilirannya diperiksa polisi, we la dalah...mak plenyik...ternyata dompetnya ketinggalan di rumah. Padahal SIM dan STNK ada di dalam dompet. Untung duitnya gak ketinggalan. Terpaksa harus bayar denda polisi Rp. 50.000. Lebih untung lagi masih ada uang Rp. 10.000 yang bisa dipakai untuk beli pecel dan lauk lainnya. Mahal bener ya, mau makan pecel aja musti keluar uang Rp. 60.000...hahahhaha....