Rabu, 01 April 2009

Shalom..

Halo saudara semua, Karunia edisi ini bertepatan dengan Paskah. Kita diingatkan akan teladan Yesus tentang kasihNya yang sempurna, yang rela berkorban di kayu salib untuk dosa-dosa kita. Tetapi apa yang sudah kita lakukan untuk Tuhan? Apakah kita sudah memiliki hati yang penuh kasih?

Seperti tema PA KOMPA bulan ini yaitu “Hati Sebagai Hamba” tentunya kita semua harus memiliki kerendahan hati dan penuh kasih untuk meneruskan kasih Tuhan kepada orang lain, khususnya orang yang belum menerima keselamatan.

Selamat Paskah. Tuhan memberkati. (Yuli)

Lakon Kuwi Menang Keri

Bacaan: Efesus 2:4-7

Penyaliban Yesus adalah sebuah kekalahan! Salib pada waktu itu adalah simbol hukuman yang paling memalukan. Seseorang yang disalib dibiarkan mati perlahan dan menjadi tontonan orang banyak, belum lagi diludahi dan diolok-olok oleh para serdadu seperti layaknya binatang.
Kalau boleh meminjam istilah jaman sekarang, yang terjadi dengan orang yang disalib adalah adanya sebuah “pembunuhan karakter’. Siapapun orangnya dan apapun kejahatannya kalau sudah disalib ya berarti dia sudah dicap sebagai pembelot sejati.
Demikian pula dengan Yesus. Meskipun Ia tidak pernah berbuat dosa, tapi karena Dia sudah disalib, maka orang Yahudi pun mengenalNya sebagai pembelot sejati. Itu berarti nama Yesus sudah tercemar di kayu salib. Dan ini semua adalah kekalahan, bukan saja kekalahan raga tetapi juga kekalahan jiwa.
Tapi ternyata tidak berhenti hanya sampai di sini saja. Tidak asyik kalau lakon itu mati dan kemudian tamat begitu saja. Penonton tentu akan pergi dengan menggerutu dan tersirat kekecewaan di wajah mereka. Karena justru di situlah klimaks yang ditunggu-tunggu, bagaimana sang lakon tadi mencoba bangkit dari keterpurukannya.
Di sinilah klimaks yang dinanti-nantikan banyak orang. Bukan hanya kematian raga yang Ia remukkan tetapi juga kematian jiwa pun Ia taklukkan. Apa itu? “Kebangkitan karakter!”. Kristus yang sudah dicap sebagai pembelot sejati tetapi melalui kebangkitanNya Ia mampu menunjukkan kepada dunia bahwa Dialah Sang Juru Selamat Sejati!
Lakon kuwi menang keri. Demikian pula dengan kehidupan kita. Secara jasmani kita telah kalah dan pasti akan mati. Secara rohani pun kita telah kalah dari dosa-dosa. Dan itu berarti kita telah kalah! Tapi memang lakon kuwi menang keri. Ayat 6 tertulis demikian “dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga”.
Melalui Paskah ini, kita kembali disegarkan supaya kita janganlah terlalu berlarut-larut di dalam kekalahan kita sebagai manusia. Karena melalui kekalahan inilah, Sang Kristus akan memberikan kita kemenangan mutlak di akhir perjalanan nanti.
Amin. (Dave)

Natal atau Paskah??

Ketika Natal tiba, umat Kristiani sangat antusias untuk menyambutnya. Mereka rela mengeluarkan banyak uang untuk membeli pernik-pernik Natal, baju baru, kado yang spesial untuk keluarga dan juga membuat makanan yang sangat istimewa.
Tapi bagaimana ketika PASKAH tiba ? Apakah mereka juga melakukan hal yang sama ?????
Banyak orang mempunyai anggapan bahwa Natal jauh lebih penting daripada Paskah, sehingga perlakuan mereka terhadap Paskah juga sangat jauh berbeda dengan mereka memperlakukan Natal. Padahal Natal dan Paskah adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, keduanya saling berhubungan dan mempunyai makna yang sama-sama penting bagi kita semua.
Paskah berarti “Kemerdekaan” dimana kita sudah terbebas dari belenggu dosa, karena dosa kita sudah di tebus dengan pengorbanan-Nya di kayu salib (Efesus 1 :7). Dia telah merelakan diri-Nya untuk di salib, Dia rela tangan dan kaki-Nya di paku, Dia rela kepala-Nya dihadiahi mahkota duri. Penyaliban-Nya menunjukkan betapa mengerikan dosa itu dan betapa mahal harga yang harus dibayar untuk melepaskan kita dari hukuman dosa ( 1 Petrus 1 : 18, 19).
Itu semua semata-mata hanya karena kasih-Nya yang begitu besar bagi kita (Yohanes 3 : 16). Karena pengorbanan-Nya kita beroleh pengampunan dan keselamatan.
Lalu bagaimana sikap kita? Apakah kita akan tetap diam, dengan pola pikir yang lama? Apakah kita masih tetap ragu untuk mempercayai-Nya sebagai Juruselamat? Tentu tidak!
Saatnya kita untuk berubah. Kita adalah manusia baru dengan kehidupan yang baru juga.
Selamat Paskah……<>

Rekaman Peristiwa

SIDANG ANTARA
Sidang Antara dilaksanakan pada hari Jumat, 20 Maret 2009 di pepanthan Purwantoro jam 19.00 WIB untuk menyiapkan materi Sidang Majelis Terbuka.

SIDANG MAJELIS TERBUKA
Sidang Majelis Terbuka diadakan pada hari Minggu, 29 Maret 2009 di pepanthan Bulukerto pada pukul 10.00 WIB.

BABTIS DEWASA

Telah dilayankan babtis dewasa atas diri:
1. Sri Rahayu
2. Hermawan Kristianto
pada hari Minggu, 8 Maret 2009 di pepanthan Bulukerto. Maju terus dalam Tuhan.

SIDHI
Telah dilayankan sidhi atas diri:
1. Pramono
2. Lisworo Yuane Tika
3. Dini Setyowati
4. Estu Restiana
5. Daniel Lestari
pada hari Minggu, 8 Maret 2009 di pepanthan Bulukerto. Tuhan memberkati.


PASKAH KOMPA
Paskah KOMPA diadakan pada hari Minggu, 26 April 2009 jam 10.00 WIB di pep. Randusari dengan tema HAT I S ’ BAGAI HAMBA. Firman disampaikan oleh Pdt. Sih Prasetyo Yudo Wibowo, S.Th. (GKJ Wonogiri).PASKAH KWD
Paskah KWD diadakan pada hari Minggu 12 April 2009 jam 11.00 WIB di Pep. Golo.
Hiburan:
1. Pep. Purwantoro: puisi
2. Pep. Gondopolo: koor
3. Pep. Golo: fragmen
4. Pep. Randusari: mengarang cerita Paskah,
5. Pep. Bulukerto:Menyanyi oleh satu keluarga,
6. Pep. Kismantoro: dongeng

KARYA BAKTI LULUSAN THEOLOGI

Sdr. Yusup Marwanto, S.Si., telah menjalankan karya bakti di GKJ Purwantoro selama satu bulan, kemudian beliau dipanggil untuk orientasi di GKJ Sumber Agung Yogyakarta.
Selanjutnya, karya bakti mahasiswa theologia di GKJ Purwantoro dilanjutkan oleh Sdr. David
Pratama Putra, S.Si. Selamat melayani!


KWD
Kegiatan KWD pada hari Minggu 15 Maret 2009 di pepantan Gondopolo diisi oleh Sdr. David Pratama dengan permainan membuat simbol huruf awal nama dari 12 anak Yakub.
Intinya bahwa dari keanekaragaman anak Yakub yang 12 orang yang sama seperti dengan
keenam pepantan di GKJ Purwantoro yang saling melengkapi dalam perbedaan. Ada yang
lebih makmur, lebih banyak jumlah jemaatnya, dll. tapi tetap rukun dan damai dalam pemberdayaan jemaat.

WARGA BARU
Tambahan warga dari GBIS Solo yaitu Bp.Gideon Tariko, sekarang berdomisili di pepantan Gondopolo. Selamat datang di GKJ Purwantoro. Tuhan memberkati.

Pembekalan Pengurus KOMPA


Demi kesungguhan dalam pelayanan, KOMPA mengadakan pembekalan pengurus yang dilaksanakan pada hari Minggu-Senin, 8-9 Maret 2009 bertempat di pepanthan Purwantoro.
Acara pembekalan tersebut diikuti oleh 18 orang dan yang bertindak sebagai fasilitator adalah Bp. Sri Sutardi (pep. Bulukerto).

Ulang Tahun PERDAKRIS


Perdakris terbentuk pada tanggal 12 Februari 1994. Untuk memperingatinya, diadakan acara ulang tahun yang ke-15 di rumah Bp. Suyadi-Ibu Lia pada tanggal 15 Februari 2009.
Mengenang masa lalu, mereka berkumpul sesama “katrok” yang mengadu nasib di ibukota yang katanya lebih kejam dari ibu tiri. Mengais-ais, ngupaya upa alias mencari sesuap nasi. Menyenangkan, mengharukan dan rasanya ingin menangis.
Tapi masih ada teman (saudara) sepepanthan dan beda pepanthan yang menampung, ngopeni, memberi makan dari gajinya yang pasti juga pas-pasan, mencarikan kerjaan, nyangoni mangkat kerja. TERLALU INDAH UNTUK DIKENANG.
Dalam wadah PERDAKRIS mereka berkumpul, kangen-kangenan dan menyatukan hati. Tapi bukan sekedar kumpul saja tapi juga bertumbuh dan MELAYANI. Bahkan ada juga yang dapat pendamping hidup kok… Menu ulang tahun perdakris ke-15 ini antara lain nasi, urap, bothok, lalapan, sambel, tempe goreng, lele goreng, emping melinjo, jeruk, dan wajik, yang dimakan bersama di pinggir sawah sambil memandangi kerbau yang sedang membajak sawah bersama pak tani.
Pengurus KOMPA 2009 setelah mengikuti pembekalan pengurus.
Selamat ulang tahun, Perdakris...

Jadwal Perjamuan Kudus

Jadwal Perjamuan Kudus GKJ Purwantoro putaran kedua tahun 2009:
1. 05 April 2009 Pep. Purwantoro
2. 12 April 2009 Pep. Kismantoro
3. 19 April 2009 Pep. Bulukerto
4. 26 April 2009 Pep. Gondopolo
5. 03 Mei 2009 Pep. Randusari
6. 10 Mei 2009 Pep. Golo

Persekutuan Filadelfia


Persekutuan Filadelfia awal terbentuknya adalah karena kurangnya pemuda di pepanthanPurwantoro dan pepanthan Kismantoro sehingga mereka sepakat untuk mengadakan persekutuan gabungan dengan diberi nama “Filadelfia”, yang diambil dari salah satu dari tujuh kota yang dipilih Tuhan Yesus (Wahyu 1:11).
Gabungan persekutuan ini terbentuk pada 5 April 2002. Walaupun saat ini anggota persekutuan Filadelfia semakin berkurang, namun tidak menyurutkan semangat mereka. Untuk itulah dalam rangka memperingati ulang tahunnya, diadakan reuni dan persekutuan ucapan syukur dengan harapan bisa mengajak anak-anak sekolah minggu yang beranjak remaja sebagai agar bisa meneruskan semangat persekutuan ini. Selamat ulang tahun, Fidel. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Punyaku Kok Dibawa?

Waktu bezuk Pak Jatmo di RS Dr. Oen Solo Baru beberapa waktu yang lalu, kami rombongan ibu-ibu mampir ke supermarket “Carrefour” untuk belanja beberapa kebutuhan.
Aku sudah selesai belanja, sambil nunggu teman-teman, aku menikmati bakso tahu di area parkir supermarket. Lagi asyik makan, ternyata sudah dipanggil untuk segera pulang. Lho, tapi kok belanjaanku tidak ada, mungkin sudah dibawa temanku dan dimasukkan ke mobil rombongan kami, pikirku.
Tapi ternyata tidak ada. Setelah dicari-cari ternyata terbawa oleh orang lain yang tadi sama-sama beli tahu bakso, dan belanjaanku udah dimasukkan ke sebuah mobil sedan dan mobil itu sudah distater mau keluar area parkir. Spontan aku teriak “Belanjaanku katut!” sambil gedor-gedor pintu sedan. Untungnya sedan segera berhenti, dan tanpa rasa bersalah menurunkan barang belanjaanku.
Dengan senyum kemenangan aku ambil belanjaanku lalu aku masukkan ke mobil Marjuki, mobil rombongan kami. Punyaku kok dibawa?
(Ibu Minuk — Purwantoro)

Telur Paskah

Menurut buku Festival and Celebrations, orang Mesir dan Persia kuno mempunyai kebiasaan menghias telur yang kemudian menukarkannya dengan telur milik temannya. “Orang Kristen Mesopotamia yang mempelopori saling bertular telur pada perayaan Paskah untuk mengingatkan kebangkitan Yesus”, tulis Rowland Purton.
Bangsa Mesir menguburkan telur di makam mer eka. Bangsa Yunani menempatkan telur di atas makam. Bangsa Romawi punya pepatah, “semua kehidupan berasal dari telur”. Dalam sebagian besar kebudayaan dan masyarakat, telur merupakan perlambang kelahiran dan kebangkitan. Itulah sebabnya ketika gereja mulai merayakan kebangkitan Yesus pada abad ke-2, telur menjadi simbol yang populer. Pada masa itu, orang-orang menghias telur dengan daun dari emas, sementara orang yang kurang mampu merebus telur dengan bunga atau daun tertentu agar telurnya berubah warna.

Kuis Edisi 5

Tuhan Yesus disalibkan di Bukit Golgota yang dalam bahasa Indonesia disebut Bukit Tengkorak. Apa istilah yang digunakan dalam Alkitab bahasa Jawa untuk bukit tersebut?

Kirim jawaban Anda melalui sms
ketik
ke 08190 4730 279

Pemenang Kuis Karunia

PEMENANG KUIS KARUNIA

EDISI LALU

Harto — Bulukerto

Cristin — Bulukerto


Pemenang berhak mendapatkan pulsa sebesar

Rp. 5.000 (sesuai nomer yang digunakan).

Jawaban yang betul : milik Pak Yahya, inventaris GKJ Purwantoro