Selasa, 03 Februari 2009

Kasih yang Sempurna

“Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.” (1 Yoh 4:7)

Kasih adalah sebuah kata yang tidak bisa terlepas dari hidup kita sebagai orang Kristen. Kata yang selalu terdengar dan terucap setiap kali kita beribadah ataupun ketika kita bertemu dengan saudara seiman. Memang, sebuah kata yang manis dan mudah untuk diucapkan. Namun apakah kita sudah mewujudkannya? Apakah kita sudah dapat mengerjakan kasih itu dengan sempurna.
Kira-kira dari sekian banyak penduduk dunia ini, ada berapa persen yang masih bisa
mewujudkan kasih seperti kasih yang berkarakter dalam 1 Kor 13:4-7? Kenyataannya
sekarang perang dan tindak kejahatan semakin gencar terjadi. Tidak usah melihat jauh ke Israel atau jalur Gaza, di sekitar rumah kita pun tidak jauh beda dengan kondisi di sana. Ketika kita membuka mata, seringkali kita sudah membuat atau dibuat jengkel dengan anggota keluarga kita, meskipun kadang-kadang hanya karena hal sepele. Belum lagi kalau kita keluar rumah dan bertemu dengan teman-teman, tetangga, guru, murid, teman kerja, pasien, pembeli, pedagagang, bahkan orang yang baru pertama kalinya
bertemu tidak jarang membuat jengkel, membuat kita menelan ludah atau menarik nafas
panjang karena menahan emosi. Kalau sudah seperti ini, bagaimana kita bisa mengasihi?
Kita tidak akan bisa mengasihi dan mewujudkan kasih bila hati kita masih kosong
(tidak ada kasih dalam hati kita). Kasih berasal dari Allah dan Allah adalah kasih (1 Yoh 4:7-8). Jadi ketika kita memiliki Allah, kita juga memiliki kasih. Miliki dan kenali Dia dengan lebih lagi agar kita dimampukan untuk tetap mengasihi meskipun dalam masa yang serba sulit seperti sekarang ini. Allah telah menyatakan kasihNya yang sempurna dengan pengorbananNya di kayu Salib, bukan karena kita mengasihi Dia tapi karena Allah lebih mengasihi kita. Kasihnya sempurna dan diberikan secara cuma-cuma untuk umat manusia (Yoh 3:16).
Sebuah keteladanan tentang kasih yang sempurna telah Yesus berikan bagi kita.
Lalu, apa yang sudah kita kerjakan untukNya? Dengan memiliki sumber kasih, kita
bisa mewujudkan kasih kepada Tuhan, kasih kepada sesama, bahkan kepada musuh
kita. Mari kita mengasihi dengan sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan
diri, tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan
sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersukacita
karena ketidakadilan tetapi karena kebenaran, kasih menutupi segala sesuatu,
percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu,
dan tidak berkesudahan. Itulah kasih yang sempurna. Selamat hari kasih
sayang...♥

Tidak ada komentar: